Kegiatan dilaksankan di GOR Ewangga Kuningan pada hari Kamis 21 Juli 2022, yang dihadiri oleh Bupati Kuningan, Wakil Bupati Kuningan Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Ketua Dprd, Kuningan, Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan, Kepala Pengadilan Negeri Kuningan, Sekda Kuningan, Dandim 0615/ Kuningan,
Peserta kegiatan sebanyak 614 orang yang meliputi: sektor pemerintah, TNI dan POLRI, DPRD Kuningan, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, TP PKK , dan Darma Wanita, SKPD/SOPD se-kab. Kuningan, Camat, Kepala Desa/Kel, Kepala Puskesmas se-kab. Kuningan, rumah sakit swasta, pdau, hotel purnama, dan sektor swasta lainnya, organisasi profesi, pmi, universitas, baznas, dan asosiasi/perhimpunan, koordinator pendamping masyarakat desa, knpi, dan tehnikal asessmen stunting provinsi.
Stunting masih merupakan masalah nasional yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama (gizi kronis). Stunting berdampak sangat serius pada anak, diantaranya :
(1) anak berbadan pendek;
(2) lemahnya kemampuan dalam berfikir;
(3) juga beresiko sering terkena penyakit.
Perlu kita ketahui bersama bahwa masalah stunting disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
1) Penyebab mendasar: pendidikan, kemiskinan, dan sosial budaya.
2) Penyebab tidak langsung: ketahanan pangan Keluarga, pola asuh, pola makan, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan, dan
3) Penyebab langsung: kurang asupan gizi, adanya Penyakit, dan kurangnya perilaku konsumsi masyarakat yang dapat mencegah terjadinya stunting.
Angka stunting di Kabupaten kuningan berdasarkan hasil bulan penimbangan balita Agustus tahun 2021 Sebesar 5,35%, sedangkan hasil bulan penimbangan balita pebruari 2022 sebesar 7,3% atau ditemukan sebanyak 5.135 balita stunting dari total 69.916 balita yang diukur.
Percepatan pencegahan Stunting merupakan program nasional yang telah dicanangkan oleh bapak presiden jokowi untuk dilakukan penanggulangannya dengan melibatkan multi sektor.
Upaya penurunan stunting memerlukan kolaborasi baik antara pemerintah melalui SKPD/SOPD, sektor swasta (rumah sakit swasta,pdau, hotel purnama), masyarakat (pkk: mudah-mudahan pkk bisa menggerakkan masyarakat melalui peran ibu-ibu pkk di desa-desa; gow; ormas; organisasi profesi; pmi; baznas.
Sangat diperlukan adanya partisipasi dan peran aktif dari semua pihak dalam rangka akselerasi percepatan penurunan stunting, salah satunya yaitu dengan program bapak asuh anak stunting. Semoga dengan adanya pertemuan ini, dapat mengetuk hati semua pihak untuk bersedia menjadi bapak asuh anak stunting, sehingga kasus stunting di kabupaten kuningan menjadi menurun.
Upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik (bidang kesehatan) dan intervensi gizi sensitif (diluar bidang kesehatan). Upaya ini akan lebih efektif apabila dilakukan secara konvergen dari berbagai sektor.
Dalam sambutannya Bupati Kuningan menyampaikan bahwa Pemerintah daerah Kuningan melalui SKPD/SOPD terkait telah Melakukan beberapa intervensi bekerjasama dengan sektor Swasta, Universitas, Baznas, PMI, Organisasi Profesi, maupun asosiasi/perhimpunan, yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada penurunan stunting.
Untuk menambah akselerasi percepatan penurunan stunting di kabupaten kuningan, maka perlua adanya pendampingan secara langsung melalui program bapak asuh anak stunting. Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua pihak yang hadir pada pertemuan hari ini agar berpartisipasi dan turut serta untuk menjadi bapak asuh anak stunting di daerahnya masing-masing